Sabtu, 08 Oktober 2011

Tips Meredam Kemarahan Suami

Tips Meredam Kemarahan Suami

TAK ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Tidak ada suami yang tidak pernah marah dan emosi. Meski demikian, seorang istri yang cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan penuh kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa ‘sumber’ cinta di antara keduanya telah mengering dan ‘daun-daun’nya telah rontok berguguran.
Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu, siapa pun pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.
Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It’s not the end of the world, but it’s true that is definitely hurt. Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan suami berpotensi menggiring Anda ke berbagai problem rumah tangga.
Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan tips bagaimana seharusnya Anda sebagai istri bertindak:
1.  Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya; jangan Anda sambut kemarahannya dengan keluhan mengenai anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali jika dia mengutarakannya. Ingatlah sabda Rasulullah SAW, “Siapa saja istri yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya meridhainya, maka dia masuk surga.” (HR. Ibnu Majah).
Setiap kali Anda mengingat hadits tersebut, menyelami dan mempraktikkannya dengan senang dan yakin, Anda akan melihat manfaat yang bakal kembali kepada diri Anda. Pada saat itu Anda akan menikmati rumah tangga bahagia yang jauh dari problematika dan konflik.
…Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan…
2.  Ketika Anda melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal terlambat melaksanakan beberapa tugas domestik karena sibuk berbicara di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama Anda, maka panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan permintaan maaf dan utarakan alasan keterlambatan Anda menjalankan tugas, sehingga dia merasa bahwa Anda menyadari bahwa tindakan tersebut adalah salah. Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin dilontarkannya kepada Anda. Jika Anda bersabar dan tidak merespons atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian kemarahannya. Meminta maaf dapat mendatangkan tawa suami.
Tengoklah bagaimana para istri-istri Rasulullah meminta maaf kepada beliau, meski mereka yang berada dalam posisi marah. Dari Umar bin Khatthab, dia mengatakan, “Kami kaum Quraisy sangat berkuasa terhadap kaum perempuan (istri-istri). Dan ketika kami datang  ke tempat orang-orang Anshar, (kami terkejut) karena mereka adalah kaum yang dikalahkan (toleran) oleh istri-istri mereka, maka mulailah istri-istri kami mengambil (meniru) etika perempuan-perempuan Anshar. Kemudian aku bertengkar dengan istriku kemudian dia kembali (meminta maaf) kepadaku, namun aku tidak ingin dia kembali (minta maaf), maka dia bertanya, “Kenapa engkau tidak senang aku kembali kepada engkau? Demi Allah! Sesungguhnya istri-istri Rasulullah SAW kembali (meminta maaf)  kepada beliau sekalipun salah seorang di antara mereka marah terhadap Rasulullah dari siang sampai malam hari.” (HR. Al-Bukhari)
3.  Jika suami yang marah sedang berbicara, maka jangan sekali-kali Anda menyela. Redakanlah dengan kata-kata lunak dan santun, misalnya, “Aku tahu kamu lelah sekali, maaf sayang aku merepotkan diri,” atau lain sebagainya. Kata-kata seperti ini akan meluluhkan hatinya. Dia akan merasa bahwa Anda memerhatikan diri dan kecemasannya. Dan jangan pula membantah apa yang dikatakan atau diinstruksikannya –jika memang itu baik.
…Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik…
4.  Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik. Dalam Islam kita diajarkan trik-trik mengatasi kemarahan di antaranya adalah jika sedang marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya duduk, dan jika sedang duduk hendaknya berbaring, bisa juga dengan mengambil air wudhu agar mendinginkan emosi kita yang sedang bergolak. Atau ajaklah suami untuk bersujud, maksudnya melakukan shalat sunnah. Dalam sebuah hadits dikatakan,
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah dia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. At-Tirmidzi)
5.  Berusahalah menenangkannya dan menahan emosi Anda, jika Anda ada di pihak yang benar. Berbicaralah kepadanya dengan cara bijak.
6.  Ketika dia marah, Anda jangan menyinggung perasaannya dengan berbagai hal. Anda jangan pernah melakukan segala sesuatu yang dia anggap melecehkan dirinya.
7.  Ketika suami marah, jangan sampai dia Anda tinggal tidur sendirian. Setelah Anda pastikan bahwa dia sudah lebih tenang, berinisiatiflah melakoni hal-hal yang bisa mendatangkan keridhaannya. Inisiatif dilakukan oleh pihak yang lebih baik pemahaman agama dan akalnya di antara kedua pihak bertikai, atau siapa yang paling memungkinkan dalam masalah marah dan ridha dari keduanya. Seperti yang dikatakan Abu Ad-Darda` kepada Ummu Ad-Darda`, istrinya, “Apabila aku marah, maka redakanlah kemarahanku. Dan jika engkau marah, aku pun akan meredakan kemarahanmu. Jika kita tidak melakukannya, maka bagaimana kita dapat hidup rukun?”
8.  Coba sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan.
9.  Ingatlah bahwa rumah yang dipenuhi oleh cinta, kenyamanan, sikap saling menghargai, saling menghormati, dan kesederhanaan dalam segala hal, lebih baik dari rumah yang dipenuhi makanan lezat serta perabotan mewah namun penuh dengan kekesalan hati dan permusuhan.
10.   Jangan mudah cemberut. Upayakan agar Anda selalu tersenyum ceria dan berwajah riang. Dengan demikian Anda bisa memberikan kebahagiaan kepada suami dan menikmati hidup bahagia penuh kedamaian serta kesenangan.
…marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya…
Demikianlah, marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhai.” (HR. Ahmad).
Semoga tips-tips di atas bisa membantu Anda untuk meredam pasangan hidup Anda, agar dia menjadi orang yang kuat, seperti disinyalir dalam hadits berbunyi, “Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah.”
Sumber : [ganna pryadha/voa-islam.com]

Keluarga Sakinah: 17 Jurus Membahagiakan Suami

Keluarga Sakinah: 17 Jurus Membahagiakan Suami

Salah satu kunci keluarga sakinah adalah adanya cinta dan kasih sayang suami dan istri yang dibangun di atas spirit saling membahagiakan.
Di bawah ini adalah 17 tips bagi istri agar bisa membahagiakan suami. Tips ini merupakan ringkasan dari buku How to Make Your Husband Happy, karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid.
1. Sambutan yang manis
  • Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi, sambutlah dia dengan baik.
  • Temui dia dengan wajah riang gembira.
  • Bersolek dan pakailah wewangian.
  • Kabarilah dia dengan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Tahan diri Anda untuk menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
  • Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat waktu.
2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu
  • Usahakan agar Anda selalu tampil cantik dan merendahkan suara di hadapannya. Lakukanlah hal itu hanya untuk suami Anda, dan jangan menampakkan kecantikan Anda di hadapan laki-laki yang bukan mahram (laki-laki yang layak untuk engkau nikahi jika engkau belum menikah).
3. Senantiasa tampil mewangi dan selalu cantik
  • Rawatlah dengan baik tubuh dan kebugaran jasmani Anda.
  • Kenakanlah pakaian-pakaian yang menarik dan pakailah parfum yang aromanya disukai suami Anda.
  • Mandilah secara teratur. Apabila telah bersih dari haid, bersihkanlah setiap berkas darah atau bau tak sedap.
  • Gunakanlah jenis parfum, warna-warna, dan pakaian yang disenangi suami Anda.
  • Ubahlah gaya rambut, parfum, dan lainnya dari waktu ke waktu untuk menghindari kejenuhan.
  • Bagaimanapun, semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram.
...semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram...
4. Ketika melakukan hubungan intim.
  • Bergegaslah untuk melakoni hubungan intim ketika suami Anda merasa sangat berhasrat untuk melakukannya.
  • Jagalah kebersihan tubuh dan senantiasa tampil harum semaksimal mungkin. Pun demikian, jangan lupa untuk membersihkan setiap cairan yang keluar selama berhubungan intim.
  • Lontarkan ungkapan-ungkapan cinta yang mesra kepada suami Anda.
  • Biarkan suami Anda untuk memuaskan gairahnya.
  • Pilihkan waktu yang sesuai dan kesempatan yang baik untuk memuaskan suami. Beri dia stimulus untuk berhubungan intim sepulangnya dia dari perjalanan jauh yang memakan waktu lama.
5. Merasa puas dengan apa yang telah Allah berikan melalui suami.
  • Anda jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan dan karir yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah –Sang Pemberi rezeki—, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya.
  • Anda mesti melihat orang-orang sekeliling yang miskin, sakit, cacat, dan lainnya. Lantas bandingkan dengan semua yang telah Allah karuniai kepada Anda dan keluarga.
  • Ingatlah selalu bahwa kekayaan sejati terletak pada tingginya keimanan dan keshalihan. Dua hal itu merupakan investasi terbaik untuk menjalani kehidupan yang kekal kelak.
...jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah Sang Pemberi rezeki, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya...
6. Jangan pusing dengan hal-hal keduniaan.
  • Jangan menjadikan hal-hal duniawi sebagai harapan dan minat Anda.
  • Anda tak perlu banyak memohon kepada suami Anda hal-hal yang tidak penting.
  • Kendati demikian, hidup zuhud bukan berarti tidak boleh menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan (baca: dihalalkan) syariat Islam. Namun pastinya, Anda harus memprioritaskan kehidupan akhirat kelak, dan memanfaatkan semua sarana dan faktor-faktor yang dapat memberikan keuntungan di surga.
  • Doronglah suami Anda untuk meminimalkan pengeluaran untuk hal-hal tidak penting, dan doronglah dia untuk menabung agar bisa memberi sedekah dan zakat kepada orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
7. Bersyukur dan memberikan apresiasi.
  • Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, mayoritas penghuni neraka adalah wanita, dikarenakan mereka tidak bersyukur.
  • Hasil dari rasa bersyukur adalah suami Anda akan lebih mencintai Anda, dan dia akan berupaya keras untuk membahagiakan Anda dengan beragam cara.
  • Sementara dampak dari tidak bersyukur adalah suami Anda akan kecewa, lantas mulai bertanya, “Mengapa saya harus berbuat baik kepada istri saya, sementara dia tidak pernah bersyukur dan hormat?!”
8. Kesetiaan dan ketaatan.
  • Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan.
  • Dukunglah suami Anda dengan apa pun yang Anda miliki (baik materi ataupun non-materi).
...Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan...
9. Memenuhi permintaan suami.
  • Penuhilah permintaan suami dan taatilah semua permintaan-permintaannya, jika memang tidak menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
  • Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga, dan istri adalah penyokong dan konsultan baginya.
10. Jika suami marah, buatlah dirinya merasa lega.
Hindari dan jauhi hal-hal yang bisa membuat marahnya berkepanjangan. Namun jika ternyata marahnya berkepanjangan, dan Anda tidak bisa ‘menjinakkannya’, maka cobalah untuk menenangkannya dengan langkah-langkah berikut:
  • Jika Anda bersalah dan melakukan kekeliruan, maka mintalah maaf kepadanya.
  • Namun jika dia yang melakukan kesalahan, maka Anda harus tetap bersikap tenang, jangan mengkritiknya dengan pedas, mendebat, menentang, atau bahkan berteriak. Tunggulah sampai kemarahannya mereda, lalu diskusikan segala sesuatunya secara damai.
  • Kemudian jika dia marah dikarenakan faktor-faktor eksternal, maka ada baiknya Anda diam, sampai kemarahannya sirna. Lalu tanyakan kepadanya apa yang membuatnya marah; apakah kelelahan, problem di kantor, ada orang yang menghinanya, dan lain sebagainya. Dan jangan banyak bertanya, namun fokus pada apa-apa yang membuatnya marah. Anda bisa bertanya kepadanya, “Kamu harus memberitahu kepadaku apa yang terjadi?”, “Aku harus tahu apa yang membuatmu marah?”, atau “Kamu membunyikan sesuatu, dan aku punya hak untuk tahu apa itu”.
11. Menjaga diri ketika suami tidak ada.
  • Jagalah diri Anda dari segala hubungan yang diharamkan.
  • Jaga setiap rahasia-rahasia keluarga, terutama yang berkenaan dengan hubungan suami-istri.
  • Menjaga rumah dan merawat anak-anak.
  • Menjaga uang dan segala harta bendanya.
  • Jangan sekali-kali keluar rumah tanpa izin suami, dan tanpa mengenakan hijab (jilbab) yang rapih.
  • Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada.
  • Jangan biarkan laki-laki non-mahran berduaan dengan Anda di mana pun.
...Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada...
12. Tunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman-temannya.
  • Anda harus menyambut dan bersikap baik kerabat dan teman-teman suami Anda, terutama kedua orangtuanya.
  • Sebisa mungkin Anda harus menghindari masalah dengan para kerabatnya.
  • Anda harus menghindari memojokkan suami Anda ke posisi di mana dia harus memilih antara ibu dan istrinya secara dilematis.
  • Tunjukkan keramahtamahan Anda kepada tamu-tamunya, dengan cara menyiapkan tempat yang menyenangkan kepada mereka untuk duduk, menyajikan makanan yang paling baik, menyambut istri-istri mereka, dan lain sebagainya.
  • Dorong suami Anda agar secara rutin bersilaturahim ke kerabat keluarganya, dan agar mereka mengunjungi rumah Anda.
  • Telponlah orangtua suami Anda, kakak-kakak dan adik-adiknya; kirimi mereka surat, beri mereka hadiah, bantu mereka ketika terkena musibah, dan lainnya.
13. Kecemburuan yang terpuji.
  • Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam. Dalam artian, Anda boleh saja cemburu, tapi jangan sampai kecemburuan Anda dibarengi dengan caci-maki atau ghibah kepada orang lain.
  • Jangan mengikuti atau menciptakan keraguan-keraguan tidak mendasar di dalam diri Anda terkait suami Anda.
...Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam...
14. Kesabaran dan dukungan emosional.
  • Bersabarlah ketika Anda dan suami menghadapi kemiskinan dan keadaan-keadaan yang menegangkan.
  • Bersabarlah ketika musibah atau malapetaka menimpa Anda, suami, anak-anak, kerabat, atau harta benda Anda, baik musibah penyakit, kecelakaan, kematian, dan lain-lain.
  • Bersabarlah ketika suami Anda menerima tantangan dan rintangan dalam berdakwah (seperti diintimidasi, disiksa, dipenjara, atau bahkan dibunuh). Dukung dan kuatkan selalu suami Anda agar senantiasa berada di atas rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan selalu ingatkan dia akan surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang bertauhid lurus.
  • Jika suami Anda memperlakukan Anda secara tidak baik, maka bersabarlah dan balaslah perlakuan buruknya dengan perlakuan baik.
15. Mendukung suami untuk taat kepada Allah, berdakwah, dan berjihad fi sabilillah.
  • Bekerjasamalah dengan suami Anda dan ingatkan dia untuk melaksanakan berbagai ibadah wajib dan sunnah.
  • Dorong suami Anda agar melaksanakan shalat tahajud.
  • Ajak dia untuk rutin membaca Al-Qur’an dan memahami makna serta tafsirnya.
  • Ajak suami Anda untuk mendengarkan ceramah-ceramah keislaman.
  • Ingatlah selalu Allah.
  • Pelajarilah hukum-hukum dan ajaran Islam untuk muslimah.
  • Dukunglah aktivitas suami dengan memberinya berbagai opini bijak, dan redakanlah rasa sakitnya.
  • Luangkanlah waktu Anda untuk melakukan dakwah bersama suami.
  • Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah.
...Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah...
16. Merawat rumah dengan baik.
  • Upayakan agar rumah selalu bersih dan tertata dengan baik.
  • Ubahlah tata letak barang-barang di rumah Anda dari waktu ke waktu untuk menghindari kebosanan.
  • Pelajari semua skill pemeliharaan rumah.
  • Pelajari bagaimana merawat anak-anak secara baik berdasarkan ajaran Islam.
17. Mengatur keuangan keluarga.
  • Jangan membelanjakan uang suami Anda, bahkan untuk berderma sekalipun, tanpa meminta izin darinya.
  • Rawatlah rumah, kendaraan, dan barang-barang pribadi suami, ketika dia tidak ada di rumah.
  • Upayakan agar anak-anak senantiasa ada dalam kondis bersih, rapih, terawat, berpendidikan, berakhlak baik, dan lain sebagainya. Ajarkan kepada mereka prinsip-prinsip Islam yang luhur; ceritakan juga kisah-kisah para nabi, sahabat Rasul, serta orang-orang shaleh terdahulu.

    Sumber : [ganna pryadha/voa-islam.com]

Tips Rumah Tangga Sakinah: Pahami Apa yang Diinginkan Suami dari Istri

Tips Rumah Tangga Sakinah: Pahami Apa yang Diinginkan Suami dari Istri.

KETIKA seorang muslimah memiliki kehendak untuk menikah, maka dia mendambakan seorang ikhwan yang bisa memberi kasih sayang, perhatian, penghargaan, dan kebahagiaan. Setelah yakin bahwa dia akan mendapatkan semua itu dari calon suaminya, dengan langkah pasti dia pun langsung menuju jenjang pernikahan.
Namun, demikian pula dengan suaminya kelak, dia pun menginginkan kebahagiaan dari istrinya. Dan tentunya, kebahagiaan yang didamba pun mesti berdasarkan perspektif syariat. Tak adil rasanya jika Anda banyak menuntut suami untuk menuruti seluruh keinginan Anda, namun Anda mengabaikan keinginannya.
…ada beberapa hal yang diinginkan suami Anda. Jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga…
Dalam bukunya Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, Wafa’ Muhammad menulis bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Anda, ada beberapa hal yang diinginkan suami dari Anda. Dan jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga. Di antaranya adalah:
1. Anda menaati Allah dan Rasul-Nya dalam kondisi sembunyi (as-sirr) dan terang-terangan (al-‘alaniyyah), sehingga Anda menjadi istri shalihah yang merupakan sebaik-baik perhiasan dunia. Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
2. Anda menjaga rahasia dan hartanya ketika dia tidak berada di sisi Anda. Rasulullah juga bersabda, “Tidak ada yang lebih baik di dunia ini bagi seorang muslim setelah menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang shalihah, cantik apabila dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah pernikahan, menjaga dirinya dan kekayaan suami di saat suami pergi, mengasuh anak-anaknya, tidak membiarkan orang lain masuk ke rumah tanpa izin suami, dan tidak menolak apabila suami memanggil ke tempat tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Sebagaimana dinyatakan hadits di atas, Anda membuatnya senang apabila dia memandang Anda dengan kecantikan jasmani, rohani, dan rasio. Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya.
…Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya…
4. Pun demikian, seperti yang diungkapkan hadits tadi, Anda tidak keluar rumah tanpa izinnya.
5. Anda senantiasa tersenyum kepadanya. Para suami mencintai istri yang penuh senyum dan membenci wanita yang cemberut.
Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah,” begitulah Rasul bersabda suatu saat. Ketika tersenyum kepada saudara sesama muslim adalah sedekah, maka senyuman istri kepada suami pun bernilai pahala.
6. Anda berterimakasih kepada suami Anda. Hal berarti Anda bersyukur kepada Allah atas nikmat pernikahan yang membantunya menjaga kesucian diri, memberinya keturunan, dan menjadikannya seorang ibu yang memiliki segenap tugas mulia.
7. Anda memilih waktu yang tepat dan cara yang sesuai ketika meminta sesuatu yang Anda inginkan dari suami; khawatir kalau suami menolaknya dengan cara halus. Istri perlu memilih kata yang sesuai yang bisa meyakinkan dirinya.
8. Jika Anda keluar rumah, Anda jangan keluar dengan pakaian yang seronok dan mencuri perhatian orang-orang, dan hendaklah menjaga pandangannya. Dalam hal ini Allah berfirman:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur: 31)
9. Anda berbudi luhur, tidak meninggikan suara melebihi suami Anda jika membantah atau mengkritiknya.
10. Anda haru sabar atas kefakiran suami Anda jika dia fakir dan bersyukur atas kekayaan suami jika dia kaya.
11. Anda mendorong suami untuk menyambung silaturahmi dengan orangtua, kerabat, dan teman-temannya. Anda juga harus menampakkan kecintaan dan penghormatan kepada keluarga suami, dan membuat suami merasakan hal itu.
…Anda juga harus menampakkan kecintaan dan penghormatan kepada keluarga suami, dan membuat suami merasakan hal itu…
12. Suami juga menginginkan Anda berhiaskan kejujuran dan menghindari kebohongan.
13. Suami pun menghendaki Anda mendidik anak-anaknya mencintai Allah dan Rasul-Nya, mendidik mereka menghormati orangtua dan mematuhi keduanya.
14. Dia menginginkan Anda tidak mudah marah dan emosi.
15. Anda tidak meremehkan dan mengolok-olok dirinya atau orang lain.
16. Anda diharuskan untuk rendah hati, tidak sombong, arogan, dan pongah.
17. Anda melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah dan memantau anak-anak untuk juga melakukannya. Karena Rasulullah menganjurkan, ““Seorang perempuan yang menegakkan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan mematuhi suaminya akan memasuki Surga melalui pintu mana saja dia suka”. (HR. Bukhari dan Muslim)
18. Anda mesti menyadari bahwa hak suami atas diri istri itu besar, lebih besar dari hak istri atas suami. Dengan demikian, wajar jika Rasulullah bersabda, “Seorang perempuan tidak patuh pada suaminya dan dia tidak akan mampu tanpa suaminya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
19. Suami Anda menginginkan agar Anda tidak ragu-ragu untuk mengakui kesalahan, bahkan bersegera mengakuinya dan menerangkan alasan yang menyebabkannya melakukan kesalahan tersebut.
20. Hendaklah permintaan Anda kepada suami dalam batas kemampuannya. Dalam artian, Anda tidak membebani suami dan bersikap qana’ah.
21. Anda menaati perintah suami selama tidak menyuruh kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tidak melakukan puasa sunnah kecuali dengan izinnya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Tidak ada ketaatan dalam suatu kemaksiatan akan tetapi ketaatan kepada hal yang ma’ruf.” (HR. Bukhari)
22. Anda tidak memperbolehkan seseorang pun untuk masuk ke rumah ketika suami Anda tidak ada, kecuali dengan izinnya, jika bukan mahramnya, karena hal demikian dapat menimbulkan prasangka buruk.
23. Anda tidak menolak jika diajak suami ke atas ranjang. Rasulullah mewanti-wanti, “Demi Dia yang berkuasa pada hidupku, ketika sang suami memanggil istrinya ke tempat tidur dan dia menolaknya, Dia yang di Surga akan murka padanya sampai suaminya senang akan dirinya.” Selain itu, Anda dilarang untuk meninggalkan suami di tempat tidurnya. Nabi bersabda, “Ketika seorang perempuan melalui malam dengan meninggalkan suami di tempat tidur, para malaikat akan mengutuknya sampai pagi hari.”
24. Anda tidak meminta cerai dari suami, karena hal ini terlarang.
25. Hindarilah untuk berpakaian dan bertingkah laki menyerupai pria.
26. Anda tidak menyebarkan rahasia rumah tangga, tidak mengumbar cerita-cerita tentang hubungan intim Anda dengan suami kepada orang lain. Dan terpenting lagi, Anda mengingatkan suami Anda untuk berdoa ketika senggama, jika dia lupa.
27. Anda harus mengetahui benar makanan kesukaan dan kegemaran suami.
28. Anda membuat suami merasa bahwa dia penting bagi Anda. Tatkala suami Anda merasa bahwa Anda membutuhkannya, maka dia akan bertambah dekat dengan Anda. Namun ketika dia merasa bahwa Anda mengesampingkannya, maka dia akan muak dengan Anda.
29. Jika Anda mendapati perilaku suami yang tidak Anda sukai, maka bersabarlah dan memberitahunya secara baik-baik. Dan bisa jadi Anda akan mendapati perilaku lain suami Anda yang lebih baik dan luhur.
30. Suami ingin agar Anda tidak mengungkit kesalahan dan kekeliruannya, tetapi berusaha mengingat kembali kebaikan-kebaikannya dan kenangan-kenangan indah yang telah dilaluinya dan menjadi kenangan tersendiri bagi Anda berdua.
…Jika semua ini Anda penuh dan Anda lakukan, maka insya Allah kebahagiaan akan mewarnai suami Anda, dan dia pun tentunya akan membayarnya dengan melimpahkan kasih sayang dan membahagiakan Anda…
Demikianlah, jika semua ini Anda penuh dan Anda lakukan, maka insya Allah kebahagiaan akan mewarnai suami Anda, dan dia pun tentunya akan membayarnya dengan melimpahkan kasih sayang dan membahagiakan Anda yang menurutnya telah menjadi seorang istri shalihah. Dia merasa bahwa dia tidak pernah merasa rugi untuk menikahi Anda. Dia justru akan berpikir bahwa menikah dengan Anda akan mendukungnya untuk melakukan ketaatan dan memudahkan baginya untuk menekuni ibadah. Ini mengingat, menikah dengan istri shalihah lebih dekat (mudah) untuk mendatangkan kebahagiaan. Semoga!
Sumber : [ganna pryadha/voa-islam..com]

10 Tips Keharmonisan Pasangan Suami-Istri

10 Tips Keharmonisan Pasangan Suami-Istri

SIAPA PUN yang telah mengikatkan diri dalam tali pernikahan tentunya menginginkan atmosfer rumah tangga yang harmonis. Maka yang harus dipikirkan pertama kali adalah bagaimana melakukan harmonisasi hubungan suami-istri. Menjaga keharmonisan pasangan suami-istri (pasutri) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tapi membutuhkan usaha dan pengorbanan.
Berikut ini adalah sepuluh tips mewujudkan keharmonisan pasutri, sebagaimana ditulis Wafaa‘ Muhammad, dalam kitabnya Kaifa Tushbihina Zaujah Rumansiyyah:
1. Berupaya saling mengenal dan memahami
Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.
2. Perasaan timbal-balik
Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berkelindan untuk menyongsong satu cita-cita luhur yaitu mewujudkan tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.
…Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…
3. Setiap pihak harus hormat
Ketika suami atau istri memasuki rumahnya, maka dia layak mendapatkan penghormatan dan apresiasi dari pasangannya. Hal itu bertujuan untuk menjaga harkat dan mengangkat prestise pasutri, sehingga masing-masing merasa nyaman untuk membangun rumah tangga harmonis. Dalam hal ini, sudah menjadi kewajiban pasutri untuk mencari poin-poin positif yang dimiliki masing-masing untuk digunakan sebagai penopang sikap saling menghormati.
4. Berusaha menyenangkan pasangannya
Dalam kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, jika seseorang berusaha mengedepankan dan mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, maka berarti dia telah menanam benih-benih cinta dan kedekatan kepada semua orang di sekelilingnya.
Dengan demikian, setiap pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.
5. Mengatasi persoalan bersama
Pernikahan merupakan bentuk relasi partnership dan partisipasi. Partnership yang berdiri di atas landasan kesamaan tujuan, cita-cita, sikap, intuisi dan perasaan, serta kolaborasi dan solidaritas dalam memecahkan setiap persoalan. Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, maka masalah itu dilihat sebagai suatu kecemasan kolektif.
…Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, harus dipandang sebagai suatu kecemasan kolektif…
Paradigma demikian memicu suami agar berusaha bekerja keras dalam rangka memberikan kehidupan mulia bagi istri dan anak-anaknya. Pun demikian, istri akan berusaha menjalankan urusan rumah tangga sesuai prosedur yang disepakati bersama. Upaya yang dilakukan oleh suami dan istri tersebut merupakan solusi untuk memecahkan masalah bersama. Pun demikian, baik suami maupun istri tidak perlu menyembunyikan problemnya, bahkan diperlukan kejujuran dan transparansi demi menumbuhkan benih-benih kepercayaan dan saling pengertian, sehingga mudah menemukan solusi. Bisa jadi, permasalahan memiliki dampak positif untuk meneguhkan ikatan suami-istri.
6. Sikap qana’ah
Di antara tanda keharmonisan cinta pasutri adalah sikap merasa puas dengan yang ada (qana’ah); merasa puas dengan prasarana hidup yang tersedia. Kelanjutan sikap manja, kebiasan hidup serba ada, boros dan berfoya-foya pada masa kecil atau remaja termasuk salah satu faktor yang memicu pertikaian pasutri. Sikap demikian berlawanan dengan kedewasaan yang menuntut pandangan realistis tentang kehidupan. Hal-hal picisan dan glamor yang digembar-gemborkan media publikasi sejatinya tidak akan menciptakan kebahagiaan. Karena kebahagiaan sejati memancar dari hati dan jiwa terdalam, bukan bertolak dari aspek-aspek materi yang justru memicu kesenjangan dan konflik pasutri.
7. Sikap toleransi kedua belah pihak
Sungguh  sangat tidak logis jika setiap pihak mengharapkan perilaku ideal permanen dari pasangannya dalam hubungan rumah tangga, karena menurut tabiatnya, manusia kadang salah dan benar. Suami atau istri kadang lupa dan khilaf sehingga kerap mengulangi kesalahan serta kekeliruannya. Dia mungkin melakukan kesalahan karena ketidaktahuan, dan mengulanginya tanpa disadarinya. Jika setiap pihak berkeinginan untuk menghukum, menghakimi, atau membalas dendam untuk setiap kesalahan yang dilakukan pasangannya, maka berarti dia merusak fondasi keharmonisan rumah tangga.
…Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman…
Jika kita mencela segala hal, maka kita tidak akan menemukan sesuatu yang tidak kita cela. Melakukan kesalahan adalah hal lumrah yang hanya membutuhkan pelurusan, pengarah, dan petunjuk, yang dibarengi dengan sikap penyesalan dan keinginan untuk berubah lebih baik. Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman. Yakinlah bahwa seseorang tidak akan kehabisan cara yang sesuai untuk mengoreksi kesalahan dan penyimpangan pasangannya. Jalan terbaik dalam hal ini adalah nasihat yang tenang dan membuat pasangannya merasa bahwa hal itu adalah untuk kebaikan diri dan keluarganya.
8. Berterus-terang
Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian, jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus Anda lakukan adalah bergegas meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati, mempercayai, dan memaafkan Anda.
9. Kepedulian dan solidaritas
Bagian fragmen terindah kehidupan rumah tangga adalah kepedulian dan solidaritas yang dilakoni suami atau istri dalam menghadapi kesulitan dengan kesabaran dan perjuangan luar biasa. Tatkala istri berdiri di samping suaminya, maka suami akan merasa kuat dan penuh percaya diri, begitu juga sebaliknya. Ketika istri atau suami merasakan bahwa pasangannya merasa kuat dan percaya diri, maka dia akan merasa jiwanya diliputi kedamaian dan ketenteraman. Sisi ini pada kenyataannya merupakan esensi pernikahan dan integrasi batin di antara kedua belah pihak.
10. Kearifan
Kearifan satu sama lain –hingga pada situasi yang paling suram— membantu meletakkan fondasi kukuh keharmonisan. Bisa jadi, dikarenakan sebuah kesalahan, suami atau istri memiliki kemampuan hebat untuk mencelakai pasangannya, hanya saja kearifan mencegahnya melakukan hal itu. Kearifan memperkokoh semangat kesepahaman di antara keduanya. Atau salah satu pasutri mungkin merasa lebih berhak dalam hal tertentu, namun setelah berpikir ulang tentang hal itu, dia tidak lagi keukeuh mempertahankan pendapatnya yang bisa memicu friksi.
…masalah silih berganti menghampiri. Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi keluarga dari disharmonisasi…
Ketika dia mundur dengan motif kearifan, maka dia berarti melenyapkan aroma konflik dan perselisihan. Namun jika sikap mau menang sendiri dan superioritas negatif menggantikan posisi kearifan, maka kedamaian dan kemapanan kehidupan rumah tangga akan tercederai. Jika demikian, tak heran jika masalah silih berganti menghampiri. Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi keluarga dari disharmonisasi. [ganna pryadha/voa-islam..com]

Sumber utama : VOI.

Istri Mengkritik dan Menegur Suami, hati-hatilah.

Istri Mengkritik dan Menegur Suami, hati-hatilah.
Ada istri yang merasa suamianya tidak peduli terhadap rumah, atau terhadap dirinya sebagai istrinya, atau mengabaikan rencana jalan-jalan atau piknik bersama keluarga. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Para pakar mengatakan bahwa penyebabnya adalah istri seringkali menegur dan mengkritik suami dengan keras, dengan kritikan yang membuatnya mereka dilecehkan. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar istri yang tidak suka atas pekerjaan atau tindakan suami supaya menyampaikan keberatannya secara persuasif.
Dalam artian, jika Anda ingin menegur dan mengkritiknya, maka sampaikanlah ungkapan dan kalimat secara baik serta santun, hindari penggunaan kata “tidak” dan “jangan” yang berlebihan. Misalkan, jika Anda hendak menegurnya karena salah menggunakan bumbu dalam memasak –sebagai ganti ungkapan “tidak” dan “jangan”— ada baiknya Anda berkata, “Menggunakan bahan ini untuk memaksakan lebih baik, dan membuat masakan terasa lebih sedap dan lezat.”
Karena jika yang dilakukan adalah dengan mengkritik atau menyalahkan secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif. Misalnya, suami akan merasa kesal dan dilecehkan, lalu dia akan memutuskan untuk berhenti membantu pekerjaan istri di rumah, padahal bantuannya sangat dibutuhkan.
… dengan mengkritik atau menyalahkan suami secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif, misalnya suami akan merasa kesal dan dilecehkan…
Cara paling efektif dalam membiasakan suami membantu pekerjaan domestik adalah memintanya untuk menemaninya di dapur. Lalu, sambil membuat makanan, Anda bisa bercakap-cakap dengannya. Kemudian Anda bisa memberikan contoh menyiapkan makanan dengan cara yang baik dan benar. Jika hati suami sudah merasakan kesantunan dan kelembutan Anda dalam menyampaikan aspirasi, maka hatinya akan tergerak untuk melakukan pekerjaan atau menunaikan permintaan apa pun yang Anda inginkan.
Anda hendaknya mengerti bahwa laki-laki pada umumnya ingin tampil sebagai sosok yang superior, lebih tahu, dan ahli dalam bidang apa pun. Suami tidak ingin jika dia dianggap lemah di hadapan sang istri. Untuk itu, ketika Anda menampakkan kesalahannya dan mencelanya, maka Anda membuatnya menjadi seperti orang yang gagal.

8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

KUNCI utama rumah tangga bahagia adalah adanya saling cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.  Sang suami akan menghargai dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada istrinya, jika kaum wanita pun memberikan cinta dan penghargaan kepada suaminya. Demikian pula sebaliknya.
Agar istri tidak kehilangan rasa cinta dan rasa hormat suaminya, maka seorang istri harus mengetahui dan menjauhi sifat-sifat wanita yang dibenci suami. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling menonjol, sebagaimana ditulis Shabah Sa’id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, antara lain:
1.  Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.
Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
…Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga…
2.  Istri yang suka mendominasi.
Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.
Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.
3.  Istri yang gemar berdusta.
Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan  meremehkan.
4.  Istri yang kejam/galak.
Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.
…Istri galak, begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini selalu meresahkan suaminya…
5.  Istri yang menyulitkan.
Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.
6.  Istri yang pasif.
Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.
7.  Istri yang keras kepala.
Istri semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri. Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki.
…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…

8.  Istri yang menggemari rutinitas.
Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.
Hal-hal di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman kehidupan rumah tangga.

Sumber : ganna pryadha/voa-islam..com

Type wanita yang dijauhi oleh Pria

Type Istri yang yang dijauhiPria.
Tidak salah jika pria banyak pertimbangandalam memilih pasangan dan sangat berhati hati saat menjajaki seorang wanita yang hendak dijadikans sebagai pasangan hidup sebab beberapa type yang ada pada wanita sangat di jauhi oleh pria.Salah satu pusat kajian yang ada di eropa telah melaukan suvey yang melibatkan 2000 orang lagi laki yang memiliki tingkat umur yang berbeda da latar belakang pendidikan yang berbeda pula.dan dalam survai itu menetapkan 13 type wanita yang dijauhi laki laki dalam memilih pasangan hidup.

1.Wanita yang bersifat kelaki lakian atau lebih di kenal dengan istilah tomboy.
Type ini menempati urutan pertama dalam survey tentang type yang sangat dijauhi oleh para pria dalam memilih pasangan hidup, pada umumnya pria yang terlibat dalam survey mengaku tidak suka berhubungan dengan wanita yang bertype tomboy.

2.Wanita yang berbicara ceplas ceplos ( Cerewet)juga kerap banyak di jauhi oleh para lelaki dalam memilih pasangan hidup, karena mereka menilai wanita yang bertype seperti ini akan memonopoli sebuah pembicaraan, sehingga saran, usul yang dimiliki oleh pasangannya terkesan diabaikan.

3.Type wanita materialistis juga merupakan type yang banyak di hindari oleh para pria, karena mereka berpandangan bahwa type wanita seperti ini lebih memilih kesenangan hidup yang bergelimang harta daripada yang lain.

4.Wanita yag lain yang di jauhi oleh para laki laki adalah type wanita yang fasif, tidak memiliki solusi dalam sebuah masalah atau kerap disebut wanita bodoh, sementara type wanita pembohong justru sangat di hindari oleh kaum laki laki, sebab tida dapat dipercaya dan tidak pernah serius dalam menanggapi sesuatu dan pada umunya banyak yang berkhianat terhadap suaminya.

5.Wanita yang merasa serba hebat juga sangat di hindari oleh laki laki dalam memilih pasangan hidup sebab type wanita seperti ini sering kali menganggap dirinya jauh lebih pintar dibanding orang yang ada di sekelilingnya termasuk suaminya.


6.Wanita pemalas menempati urutan ke empat dari survey yang pernah dilakukan, hanya saja wanita seperti ini ada yang pintar dari segi intelektual, namun yang lebih para jika type wanita seperti ini sudah malas dan intelektual yang di miliki juga rendah.

7.Wanita yang sok jagoan juga mendapat warning dari laki laki untuk tidak di peristrikan, sebab wanita seperti ini menganggap dirinya sebagai penguasa dalam rumah tangga.padahal antara suami dan istri dalam rumah tangga harus saling mengisi demi kesempurnaan sebuah rumah tangga.

8.Perempuan Murahan adalah wanita yang suka mengumbar omongannya, perilaku, menggadaikan kehormatan dan kepribadiannya ditengah tengah masyarakat.begitu pula dengan type wanita yang suka iri terhadap wanita lain, juga menjadi catatan bagi kaum laki laki dalam memilih pasangan hidup.

9.Wanita yang bersifat cengeng, sebab kebanyakan mengandalkan airmata dalam menyelesaikan masalah dibanding dengan menggunakan pikirannya, sedangkan type wanita pencemburu kerap membuat pasangan hidupnya terperangkap dalam perselisihan yang berkepanjangan.

10.Wanita fanatis yang tidak ingin menerima perubahan dalam urusan rumah tangga.


Sumber : link.type istri yang penguasa.